Melestarikan Lingkungan Dengan Menanam Kembali Hutan Mangrove

etafarm.com - Melestarikan Lingkungan Dengan Menanam Kembali Hutan Mangrove. Menanam kembali hutan mangrove yang sudah mulai berkurang luasannya merupakan salah satu langkah pelestarian lingkungan yang dapat kita lakukan saat ini. Dengan kembalinya ekosistem hutan mangrove pastinya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan, khususnya di sekitar hutan mangrove.

Apa itu Hutan Mangrove?

Mangrove adalah kumpulan pepohonan tropis yang tumbuh di sekitar garis pantai. Hutan mangrove umumnya berada pada perairan dangkal dan di sekitar muara sungai yang terhubung ke laut.

Ekosistem mangrove saat ini masuk dalam kategori yang rentan karena banyak aktivitas manusia yang mengganggu keberadaan ekosistem mangrove ini. Ekploitasi berlebihan, pencemaran air dari hulu sungai dan penggunaan metode penangkapan ikan yang salah di sinyalir sebagai faktor utama penyebab rusaknya ekosistem mangrove di Indonesia.

Saat ini sekitar 68% atau 5,8 juta herktar hutan mangrove di Indonesia dalam kondisi yang tidak baik. Tentu luasan ini dapat terus bertambah seiring dengan tidak adanya upaya nyata untuk menyelamatkan ekosistem mangrove ini.

Fungsi Hutan Mangrove

Hutan Mangrove memiliki banyak fungsi bagi lingkungan dan manusia. Berikut ini adalah beberapa fungsi hutan mangrove :

Melindungi pantai dari erosi : Akar tanaman yang terdapat pada hutan mangrove umumnya berukuran cukup besar. Akar inilah yang berfungsi untuk memecah ombak air laut sehingga melindungi garis pantai dari erosi air laut.
Sebagai tempat habitat hewan dan tumbuhan : Ekosistem hutan mangrove tentunya akan menyediakan makanan dan tempat yang aman bagi hewan dan tumbuhan untuk dapat hidup.
Tempat menyimpan karbon : Tumbuhan yang hidup dalam hutan mangrove memiliki kemampuan yang baik dalam menyerap karbon yang ada di udara bebas, lalu menyimpannya dalam ekosistem hutan mangrove.
Tempat Nelayan mencari ikan : Karena menyediakan tempat dan makanan bagi ikan, tentu hutan mangrove merupakan tempat yang tepat untuk nelayan mencari ikan.

Cara Menanam Mangrove yang Benar

1. Pemilihan Lokasi Penanaman

Pemilihan lokasi dapat di sesuaikan dengan tujuan kita, seperti penahan sedimen, pemulihan hutan yang rusak dan penanaman tambak silvodishery.

2. Pemetaan Lahan Penanaman

Langkah selanjutnya yang kita lakukan adalah melakukan pemetaan lahan yang akan kita tanami mangrove. Contohnya kapan waktu pasang surut, kedalaman air laut, jenis sedimen serta perizinan.

Pada tahap ini perlu di buat peta fisik yang bertujuan sebagai panduan dalam proses penanaman mangrove.

3. Penentuan Jarak Tanam

Jarak tanam dalam penanaman hutan mangrove dapat di tentukan berdasarkan tujuan penanaman, contohnya sebagai penahan erosi jarak tanam yang di gunakan adalah 50 cm hingga 100 cm. Dengan penanaman yang rapat tentunya akan sangat baik untuk menahan ombak air laut. Selain itu untuk tujuan rekonstruksi lahan mangrove yang rusak dapat di gunakan jarak tanam yaitu 2 meter hingga 4 meter.

4. Pembuatan Titik Tanam

Setelah menentukan jarak tanam berdasarkan tujuannya, langkah selanjutnya adalah menandai titik tanam dengan cara menancapkan patok kayu sesuai dengan jaraknya. Tujuan pembuatan titik tanam ini adalah untuk memudahkan kita dalam proses penanaman bibit mangrove.

5. Penanaman Bibit

Penanaman bibit di lakukan dengan cara membuat lubang sesuai dengan ukuran polibag bibit. Sebaiknya kedalaman lubang tanam dibuat hingga batang bibit tertanam sedalam 5 cm. Tujuannya agar bibit tidak rebah akibat hantaman ombak air laut.