Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Itu Pupuk Organik? Yuk Cek Disini Infonya

etafarm.com - Apa Itu Pupuk Organik? Yuk Cek Disini Infonya. Bagi yang suka bercocok tanam pastinya selalu memastikan bahwa tanamannya dapat tumbuh dengan baik dan tidak kekurangan nutrisi. Untuk memenuhi kebutuhan tanaman tersebut, kini tak perlu lagi membeli pupuk kimia karena kini ada begitu banyak bahan di sekeliling rumah yang bisa di buat menjadi pupuk organik dan jauh lebih aman bagi tanaman.

Tidak hanya membuat tanaman menjadi lebih subur, adanya pupuk organik ini juga dapat mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh penumpukan sampah. Lantas apa saja manfaat dan jenis pupuk tersebut? Lalu bagaimana cara untuk membuatnya? Untuk menemukan jawaban dari seluruh pertanyaan tersebut, simak dulu ulasan penting berikut ini.

Baca Juga : Apa Saja Unsur Hara Makro Bagi Kelapa Sawit?

Sudah Tahu Apa Itu Pupuk Organik?

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 2 Tahun 2006, pupuk organik di artikan sebagai pupuk yang terbuat dari tanaman atau hewan yang sudah melalui tahap rekayasa dan biasanya berbentuk cair atau padat. Pupuk ini sendiri dapat dibuat dengan berbagai macam bahan, ada yang berasal dari tanaman hijau, kotoran hewan, atau perpaduan dari keduanya.

Bisa di bilang, pupuk yang terbuat dari bahan organik jauh lebih aman untuk di gunakan karena penggunaan pupuk kimia biasanya dapat mencemari tanah maupun air. Dengan adanya pupuk ini juga dapat mengatasi berbagai masalah, di antaranya adalah kerusakan ekosistem, hilangnya kesuburan tanah dan ketergantungan sejumlah petani terhadap pupuk kimia.

Manfaat Yang Tersimpan Pada Pupuk Organik

Pupuk yang terbuat dari bahan organik baik itu dari tanaman maupun kotoran hewan memiliki manfaat yang begitu banyak, baik itu terhadap kesuburan tanah dan tanaman maupun lingkungan di sekitarnya. Ingin tahu apa saja manfaat dari pupuk tersebut? Untuk menemukan jawabannya, baca informasi berikut ini.

1. Meningkatkan Aktivitas Biologi Di Dalam Tanah

Sebagai informasi, kehadiran para mikroorganisme mampu melembabkan tanah sehingga membuat temperaturnya menjadi lebih ideal bagi tumbuh kembang biota tanah. Semakin aktif pertumbuhan dan perkembangan biota tanah, maka nutrisi yang ada di dalamnya pun akan semakin meningkat.

Dengan adanya penambahan pupuk yang terbuat dari bahan organik pada tanah akan membuat mikroorganisme di dalamnya menjadi lebih aktif. Ini tentunya sangatlah berbeda pada penggunaan pupuk kimia karena pupuk tersebut cenderung menyerap nutrisi dan berdampak buruk terhadap biota tanah. Alhasil, tanaman akan lebih sulit untuk mendapatkan nutrisi sekunder dan mikro.

2. Tanaman Menjadi Lebih Mudah Dalam Menyerap Air

Pada dasarnya, retensi air bermanfaat untuk setiap ruang tumbuh pada tanaman. Adapun salah satu hal yang dapat meningkatkan retensi air pada tanaman adalah dengan menambahkan pupuk organik. Dengan adanya penambahan pupuk tersebut, tanaman mampu menyerap kandungan air secara lebih mudah.

Ini dapat terjadi karena pupuk yang terbuat dari bahan organik dapat memperbaiki drainase atau saluran air serta pori-pori dalam tanah. Air dari permukaan tanah nantinya akan disimpan ke dalam pori-pori tanah dan dapat diserap oleh akar saat tanaman memerlukan nutrisi.

3. Memperbaiki Struktur dan Ekosistem Tanah

Tanpa pupuk yang terbuat dari bahan organik, bisa saja tanah menjadi tidak produktif serta membuat tanaman tidak mampu tumbuh dan berkembang dengan baik. Inilah yang menjadi letak pentingnya peran sebuah pupuk organik dimana dapat memberi nutrisi pada tanaman dan meningkatkan ekosistem tanah.

Tidak hanya itu saja, adanya penambahan pupuk yang terbuat dari bahan organik ini juga dapat memperbaiki struktur tanah. Ketika struktur tanah dalam keadaan baik, hal tersebut akan membuat kemampuan retensi air tanah semakin meningkat dan pertumbuhan akar yang sehat akan terangsang dengan cepat.

4. Mengurangi Pencemaran Lingkungan

Tidak melulu plastik, ternyata pencemaran lingkungan juga bisa disebabkan oleh penumpukan sampah organik di sekitar rumah seperti sisa sayuran, kotoran hewan ternak dan masih banyak lagi. Dengan memanfaatkan berbagai bahan tersebut untuk dijadikan sebagai pupuk tanaman tentunya akan mengurangi pencemaran lingkungan dan mempertahankannya pada tanaman.

Selain membuat lingkungan menjadi lebih bersih, pupuk tanaman dari bahan organik ini juga dapat mengatasi global warming dan membuat udara menjadi terasa lebih sejuk. Ini dapat terjadi karena pupuk berbahan organik akan menangkap gas karbon dioksida pada atmosfer dan mengubahnya menjadi bahan organik.

5. Tanaman Lebih Tahan Penyakit

Manfaat lainnya yang terkandung pada pupuk alami atau organik adalah dapat membuat tanaman menjadi lebih tahan dan kebal terhadap serangan penyakit. Ini dapat terjadi karena pupuk alami mempunyai banyak unsur hara di dalamnya sehingga dapat terhindar dari serangan kutu maupun jamur.

Lain halnya pada penggunaan pupuk kimia, tanaman akan lebih mudah terserang penyakit karena di dalamnya mengandung bahan kimia yang hanya memberikan manfaat dalam jangka pendek. Alhasil, tanaman tidak mampu bertahan hidup dan bisa mati akibat serangan penyakit tersebut.

Jenis-Jenis Pupuk Organik

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa pupuk alami atau organik dapat terbuat dari berbagai bahan sehingga menghadirkan banyak jenis dan variasi pupuk itu sendiri. Dalam dunia pertanian, ada beberapa jenis pupuk alami atau organik yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

1. Pupuk Hijau

Merupakan pupuk yang terbuat dari tanaman hijau dan biasanya berasal dari tanaman sisa panen atau tanaman biasa yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Pada dasarnya, berbagai jenis tanaman dapat dijadikan sebagai bahan pupuk hijau dan jenis kacang-kacangan jauh lebih sering digunakan.

Pasalnya, jenis tanaman kacang-kacangan cenderung memiliki senyawa nitrogen yang jauh lebih tinggi dibanding jenis tanaman lainnya. Bukan hanya itu saja, pupuk yang terbuat dari kacang-kacangan juga lebih mudah terurai sehingga penyediaan hara di dalam tanah terbentuk lebih cepat dari biasanya.

2. Pupuk Hayati

Memiliki nama lain pupuk mikrobiologis, pupuk hayati merupakan pupuk yang bekerja dengan memanfaatkan organisme hidup. Bisa dibilang, salah satu jenis pupuk organik ini bukanlah pupuk biasa yang secara langsung dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan memberikan nutrisi ke dalam tanah.

Walaupun elemen pembentuknya tidak termasuk organik karena dibuat melalui proses rekayasa, banyak orang yang menganggap jika pupuk hayati ini adalah pupuk alami atau organik. Dari segi fungsinya sendiri, pupuk ini dapat memproduksi nutrisi bagi tanah serta menghambat pertumbuhan parasit yang ada pada tanaman.

3. Pupuk Organik Cair

Tidak hanya berbentuk padat, pupuk alami atau organik juga dapat dijumpai dalam bentuk cair. Pupuk jenis ini sendiri biasanya terbuat dari urin ternak atau hasil dari proses fermentasi bahan-bahan organik seperti sayuran busuk, buah-buahan busuk, dan masih banyak lagi bahan organik lainnya.

Pada umumnya, bahan pembuatan pupuk satu ini sama dengan pupuk alami lainnya yang berbentuk padat. Bedanya, pada pupuk jenis ini ditambahkan air dengan tahap perendaman dan beberapa tahap lainnya hingga menghasilkan pupuk cair. Dari segi penggunaannya sendiri, pupuk ini bisa di siramkan langsung pada permukaan tanah dekat tanaman atau disemprotkan ke area daun.

4. Humus

Humus merupakan senyawa organik yang berasal dari proses pelapukan atau pembusukan dedaunan dan ranting tanaman. Selain kedua bahan tersebut, pembuatan pupuk jenis satu ini juga membutuhkan bahan organik lainnya seperti limbah makanan, limbah pertanian dan peternakan, limbah kayu dan sampah rumah tangga.

Sebagai informasi, jenis pupuk humus ini dapat meningkatkan kadar air tanah dan mencegah erosi atau pengikisan lapisan tanah. Bukan hanya itu saja, pupuk humus ini juga dapat mempercepat proses penghancuran senyawa beracun dalam tanah sehingga tanaman tetap bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.

5. Pupuk Serasah

Merupakan jenis pupuk organik yang mengandung senyawa karbon dan terbuat dari limbah organik nabati atau komponen tanaman yang sudah tidak lagi terpakai serta mengalami perubahan warna dan bentuk. Adapun beberapa contoh bahan organik yang bisa dijadikan sebagai pupuk serasah antara lain sabut kelapa, jerami dan rumput.

Disebut juga sebagai pupuk penutup tanah, pupuk serasah ini sendiri berfungsi untuk membantu proses penyuburan tanah. Selain itu, pupuk tersebut juga mampu menjaga kelembaban dan tekstur tanah agar tetap dalam kondisi baik serta mencegah timbulnya penyakit pada tanaman akibat cuaca ekstrim seperti hujan.

6. Pupuk Kandang

Salah satu jenis pupuk alami satu ini seringkali digunakan banyak orang karena mudah diperoleh dan harganya pun tidak terlalu mahal. Bahan untuk pupuk kandang ini sendiri berasal dari kotoran hewan ternak seperti sapi, kambing, ayam, kerbau, bebek, atau kuda.

Banyak yang berpendapat bahwa jenis pupuk kandang ini sangat efektif untuk menyuburkan tanah dan tanaman karena di dalamnya terdapat berbagai unsur hara dan nutrisi mikro. Adapun berbagai unsur atau senyawa tersebut antara lain nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum.

7. Pupuk Kompos

Jenis pupuk organik ini merupakan pupuk yang terbuat dari sisa bahan organik seperti hewan, tumbuhan, atau limbah organik. Bahan yang di uraikan melalui proses dekomposisi atau fermentasi ini sendiri melibatkan bantuan mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan kapang.

Selain mikroorganisme, proses pembentukan pupuk kompos ini juga melibatkan bantuan makroorganisme seperti cacing tanah. Adapun beberapa jenis pupuk kompos yang melibatkan berbagai organisme tersebut antara lain kompos jerami, trichokompos dan bokashi.

8. Pupuk Guano

Jenis pupuk satu ini mungkin cukup asing bagi sebagian orang karena namanya yang sedikit aneh dan jarang di gunakan. Pupuk guano ini sendiri merupakan jenis pupuk yang di hasilkan dari kotoran hewan guano alias kelelawar yang mengendap lama di dalam gua dan bercampur dengan tanah serta mikroorganisme.

Pupuk guano memiliki kandungan senyawa cukup tinggi seperti fosfor dan nitrogen yang sangat bermanfaat untuk kesuburan tanah. Selain kedua senyawa tersebut, pupuk guano juga mengandung kalsium, magnesium, sulfur, dan kalium dengan jumlah yang sangat beragam.

Cara Membuat Pupuk Organik

Membuat pupuk alami atau organik sangatlah mudah untuk di lakukan karena ada begitu banyak bahan yang bisa di temukan dengan mudah bahkan di sekeliling rumah. Adapun beberapa contohnya adalah sampah rumah tangga, kotoran hewan ternak atau unggas, tanaman hijau, dan lain-lain. Lantas bagaimana cara membuatnya? Berikut ulasannya.

Siapkan Alat dan Bahan

Langkah pertama untuk membuat pupuk alami atau organik tentunya adalah dengan menyiapkan sejumlah bahan yang di perlukan. Sebagai contoh, jika ingin membuat pupuk dari limbah rumah tangga maka siapkan bahan-bahan seperti tisu yang sudah tidak terpakai, potongan kayu, potongan rambut, rumput atau dedaunan, dan debu dari belakang lemari es.

Selain sampah sisa rumah tangga, siapkan juga bahan lainnya seperti air dan tanah. Untuk alatnya sendiri bisa menggunakan wadah berukuran besar dengan penutup seperti tong atau ember. Jangan lupa untuk menyiapkan sarung tangan agar nantinya tidak bersentuhan langsung saat membuat pupuk.

Isi Wadah Dengan Sampah Organik dan Tanah

Setelah menyiapkan alat dan bahan yang di butuhkan, maka langkah selanjutnya yang harus di lakukan adalah mengisi wadah dengan bahan-bahan yang tersedia. Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang sudah di isi dengan sampah organik seperti limbah rumah tangga.

Untuk ketebalan tanahnya sendiri dapat di sesuaikan dengan wadah dan banyaknya sampah organik yang di gunakan. Setelah itu, siram permukaan tanah tersebut menggunakan air. Jika sudah, masukkan kembali sampah organik dan tanah ke dalam wadah lalu tutup wadah serapat mungkin.

Simpan Selama 3 Minggu

Setelah pupuk berhasil di olah, maka langkah selanjutnya yang harus di lakukan ketika membuat pupuk organik adalah dengan mendiamkannya selama 3 minggu. Pastikan dalam kurun waktu tersebut wadah tidak terkena cahaya matahari dan tidak terkena air hujan agar nantinya bisa menghasilkan pupuk yang benar-benar bagus.

Setelah 3 minggu, pupuk sudah berhasil di buat dan tentunya akan menimbulkan aroma yang tidak sedap. Meski begitu, pupuk yang terbuat dari sampah organik ini bisa menggemburkan tanah dan membuat tumbuh kembang tanaman menjadi lebih cepat serta terhindar dari penyakit yang tidak di inginkan.

Kelebihan Pupuk Organik

Selain menawarkan banyak manfaat, pupuk alami atau organik juga memiliki sejumlah kelebihan ataupun keunggulan yang tidak bisa di jumpai pada jenis pupuk lainnya. Apa saja kelebihan tersebut? Berikut adalah informasi lengkapnya.

  1. Meningkatkan produktivitas tanaman.
  2. Harga lebih murah, dapat di buat sendiri dan bahannya mudah di peroleh dari alam.
  3. Mempermudah pengolahan lahan karena kondisi tanah semakin bagus.
  4. Mengandung unsur mikro yang lebih lengkap di bandingkan pupuk kimia.
  5. Meningkatkan kesuburan tanah.
  6. Menjembatani hara pada tanah sehingga membentuk partikel ion yang mudah terserap oleh tanaman.
  7. Mencegah terjadinya kelebihan suplai hara yang berpotensi membuat tanaman keracunan.
  8. Menjaga kelembaban tanah.
  9. Mencegah erosi.
  10. Memberi manfaat bagi kesehatan manusia.
  11. Memperkuat daya ikat tanah terutama pada tanah berpasir.

Meningkatkan populasi musuh alami patogen sehingga dapat menekan aktivitas saprofitik patogen alias organisme pengganggu tanaman.

Kekurangan Pupuk Organik

Di samping kelebihannya yang begitu banyak dan beragam, bahan tentunya memiliki sejumlah kekurangan, seperti halnya pupuk kimia. Sebelum menggunakannya lebih lanjut, ketahui dulu beberapa kekurangan pupuk organik berikut ini agar nantinya bisa mempertimbangkannya dengan baik.

  1. Pada pupuk alami terutama pupuk kandang masih mengandung biji-bijian yang dapat mengganggu kehidupan tanaman.
  2. Sering membawa hama penyakit karena mengandung larva serangga.
  3. Kandungan unsur hara sulit di prediksi.
  4. Respon tanaman terhadap pupuk organik lebih lambat.
  5. Unsur hara dapat berkurang jika pupuk di berikan dalam kondisi mentah karena bahan organik akan di serang oleh mikroba dalam pupuk.

Baca Juga : Ini Cara Pengguaan Pupuk Paten Untuk Tanaman Jagung Supaya Hasil Melimpah

Demikian pembahasan lengkap tentang pupuk organik mulai dari pengertian, manfaat, jenis, cara pembuatan, hingga kelebihan dan kekurangan yang di miliki. Meski pupuk alami atau organik lebih mudah di peroleh, namun semuanya kembali lagi pada biaya, waktu dan lingkungan, apakah dapat sesuai dengan pilihan dan situasi yang ada atau tidak. Semoga Bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Apa Itu Pupuk Organik? Yuk Cek Disini Infonya"