Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Panjang Kelapa Sawit Indonesia


etafarm.com - Sejarah Panjang Kelapa Sawit Indonesia.
Siapa yang tidak mengenal kelapa sawit. Tumbuhan dari keluarga palem ini sangat terkenal di Indonesia, karena bisa kita jumpai di hampir semua daerah di Indonesia. Kali ini kita akan coba membahas mengenai sejarah kelapa sawit di Indonesia.

Baca Juga : Ini Dia Keunggulan Sawit PPKS 540 Yang Wajib Kamu Ketahui

Sejarah Kelapa Sawit Indonesia

Sejarah kelapa sawit Indonesia telah dimulai sejak zaman kolonial Belanda. Awalnya sawit yang ada saat ini berasal dari empat benih kelapa sawit Dura yang di bawa oleh Dr. D. T Pryce pada tahun 1848. Benih sawit ini dibawa dari Bourbon, Mauritius dan Amsterdam. 

Di Indonesia keempat bibit itu di jadikan sebagai tumbuhan koleksi di Kebun Raya Bogor. Dari Kebun Raya Bogor ini kemudian biji kelapa sawit di sebarkan ke berbagai daerah di Indonesia.

Percobaan Penanaman Kelapa Sawit Pertama

Percobaan penanaman kelapa sawit pertama kali dilakukan di Banyumas dan Palembang pada tahun 1859 dengan luas lahan 4,14 Ha. Hasil penanaman ini menunjukkan hasil yang cukup memuaskan karena tanaman kelapa sawit tumbuh dengan cepat dan menghasilkan lebih banyak minyak daripada daerah asalnya.

Pengembangan Kelapa Sawit Melalui Penelitian dan Pengembangan

Dalam pengembangan selanjutnya. Pada tahun 1916, Algemeene Vereeniging van Rubberplanters ter Ooskust van Sumata (AVROS) membentuk badan penelitian bernama Algemeene Proefstation der AVROS (A.P.A) di Medan atau yang saat ini dikenal sebagai Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).

Pada awalnya fokus badan penelitian ini adalah tanaman karet. Namun dalam perkembangannya juga mulai melakukan penelitian terhadap kelapa sawit di daerah Marihat, Simalungun.

Perkembangan Industri Kelapa Sawit Indonesia

Perkembangan Industrik Kelapa Sawit di Indoensia dapat dibagi menjadi tiga fase, fase perintisan, fase kebangkitan dan fase kemandirian.

Fase Perintisan

Pada tahun 1870 pemerintah kolonial Belanda membuka peluang kepada investor swasta untuk mengembangkan sawit di Indonesia melalui kebijakan Agrarische Wet. Pada tahun 1875 Deli Maatschappij melakukan uji coba di Tanah Deli dan menghasilkan pertumbuhan sawit yang baik.

Selanjutnya pada tahun 1911 sebuah perusahaan asal Belgia membuka perkebunan kelapa sawit untuk pertama kalinya dalam skala komersial di Indonesia yaitu di Pulau Raja dan Sungai Liput. Setelah itu perusahaan-perusahaan asing berlomba untuk membuka perkebunan kelapa sawit.

Pada tahun yang sama, perusahaan asal jerman juga membuka perkebunan kelapa sawit di Tanah Itam Ulu. Hingga pada tahun 1920 sudah ada 34 perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Pada tahun 1918 Pabrik Kelapa Sawit dibangun di Sungai Liput kemudian di Tanah Itam Ulu pada tahun 1920. 

Pada tahun 1937 Indonesia mensuplasi hampir 40 persen dari total produksi CPO dunia, ini bahkan mengalahkan Nigeria yang merupakan produsen terbesar CPO pada saat itu. Sayangnya, produksi CPO indonesia menurun drastis sejak saat itu, dimana pada tahun 1940 di angka 239 ribu ton menjadi hanya 147 ribu ton saja pada tahun 1958.

Fase Kebangkitan

Pada Orde Baru terjadi perubahan besar dalam kebijakan ekonomi politik di Indoensia. Pemerintah Orde baru menerbitkan UU No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan UU No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) untuk membuka peluang masuknya investasi baru yang telah lama di tutup pada zaman orde lama.

Dengan adanya kedua Undang-Undang tersebut terjadi perkembangan yang pesat dalam industri kelapa sawit Indonesia. Hal itu tercatat dari peningkatan luas areal perkebunan kelapa sawit. Pada tahun 1969 luas lahan perkebunan kelapa sawti hanya 119 ribu Ha, lalu pada tahun 1999 menjadi 3,9 juta Ha. Produksi CPO juga meningkat secara signifikan, dari hanya 188 ribu pada tahun 1969 menjadi 6,4 juta ton pada tahun 1999.

Fase Kemandirian

Pada periode tahun 2000-2010, industri kelapa sawit Indonesia mengalami perubahan drastis dalam berbagai hal. Hal ini di tandai berakhirnya era orde baru menjadi era reformasi. Pada sisi produksi CPO terjadi peningkatan yang signifikan dari 5,2 juta ton pada tahun 2000 menjadi 11,3 juta ton pada tahun 2010. Perkebunan rakyat yang menjadi sisi kemandirian Indonesia dalam indutri kelapa sawit serta pembangunan industri minyak sawit nasional mulai terlihat.

Baca Juga : Mengenal Alpukat Hass Yang Sedang Naik Daun

Kelapa sawit telah menjadi berkah bagi Indonesia, memberikan sumbangan devisa yang besar bagi negara, membuka jutaan lapangan pekerjaan baru dan terjadi pemerataan pembangunan di Indonesia. 

Demikian ulasan singkat mengenai sejarah kelapa sawit di Indonesia. Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Sejarah Panjang Kelapa Sawit Indonesia"